Maybrat, wabumpapua. com— Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Theofani ke-74 yang dijadwalkan berlangsung pada 18–21 Oktober 2025, masyarakat di Distrik Ayamaru Barat, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya, menunjukkan antusiasme tinggi dengan menggelar aksi kerja bakti dan bersih-bersih lingkungan pada Jumat (17/10/2025).
Kegiatan ini dilakukan secara bergotong royong oleh warga bersama para tokoh masyarakat, pemuda, dan jemaat gereja. Mereka membersihkan area sepanjang jalan utama dari Kampung Yabok hingga Kampung Soroan, yang menjadi pintu masuk utama menuju pusat perayaan HUT Theofani di Kabupaten Maybrat.
Menurut sejumlah tokoh rohani di wilayah Ayamaru Barat, kegiatan ini bukan hanya sekadar persiapan fisik menyambut perayaan besar, tetapi juga merupakan ungkapan iman dan wujud syukur masyarakat atas penyertaan Tuhan dalam perjalanan sejarah Theofani di Tanah A3 — Ayamaru, Aitinyo, dan Aifat.
“Theofani bukan sekadar acara seremonial, tetapi peristiwa rohani yang mengingatkan kita tentang penampakan diri Allah kepada manusia,” ujar salah satu tokoh gereja setempat. “Melalui momen ini, kita diteguhkan untuk kembali kepada panggilan iman: menjadi manusia pembangun di Tanah New Guinea, berlandaskan kasih Kristus.”
Theofani sendiri memiliki makna teologis yang kuat bagi masyarakat Maybrat. Berdasarkan kesaksian rohani dari hamba Tuhan Ruben Rumbiak, peristiwa ini diyakini sebagai penampakan Allah (Elohim) yang menyampaikan pesan ilahi bagi generasi A3, agar tetap hidup dalam iman, persaudaraan, dan tanggung jawab membangun daerah.
Dalam doa bersama yang digelar di akhir kegiatan, masyarakat memanjatkan syukur kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi, mengingat janji firman-Nya bahwa pemuda-pemudi dari Ayamaru, Aitinyo, dan Aifat akan menjadi generasi penerus yang berperan besar dalam pembangunan daerah dan bangsa di masa depan.
Pesan rohani juga disampaikan kepada para hamba Tuhan seperti Abraham Kambuaya, Simon Isir, Piter Howay, Markus Solosa, dan Habel Tamunete, agar terus menjaga kesatuan, kerendahan hati, serta kasih di antara umat.
“Karunia Tuhan akan tetap menyertai secara turun-temurun. Damai sejahtera Kristus memberkati kita semua,” demikian penutupan doa dan maklumat iman yang disampaikan dalam suasana sukacita, kekhidmatan, dan penuh rasa persaudaraan.



komentar terbaru