Jakarta, wabumpapua.com — Direktorat Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), melaksanakan kegiatan Partisipasi Pameran Dagang Tingkat Nasional dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang berlangsung pada 15–19 Oktober 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Jakarta.

Kegiatan nasional ini bertujuan untuk memfasilitasi pelaku usaha di desa dalam memperluas jangkauan pasar melalui pameran berskala nasional, sekaligus memperkenalkan berbagai produk unggulan desa dari seluruh wilayah Indonesia.

Salah satu produk yang menarik perhatian pengunjung dalam pameran tersebut adalah Kacang Sangrai dari Kampung Smu, Distrik Ayamaru Tengah, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya. Produk lokal ini menjadi salah satu contoh nyata keberhasilan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) yang digagas oleh Kemendes PDTT.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Maybrat, Melkias Homer, S.Sos, menyampaikan bahwa keikutsertaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Maybrat dalam ajang nasional ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Maybrat untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui pengembangan potensi lokal.

“Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Maybrat, kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Menteri Desa yang telah berkenan mengunjungi stan pameran kacang sangrai Maybrat. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kampung Smu yang telah berhasil mengolah kacang tanah menjadi produk unggulan bernilai jual tinggi,” ujar Melkias.

Lebih lanjut, ia berharap agar Pemerintah Daerah Maybrat dapat menyediakan tempat pengolahan yang representatif guna menunjang produksi kacang sangrai secara berkelanjutan.

Menurut Melkias, pengembangan produk kacang sangrai ini juga merupakan implementasi dari program ketahanan pangan nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang kemudian diterjemahkan dalam kebijakan daerah oleh Bupati dan Wakil Bupati Maybrat.

“Kami berharap seluruh kampung di Maybrat dapat memanfaatkan alokasi 20 persen dana kampung untuk program ketahanan pangan, agar mampu memperkuat ekonomi masyarakat lokal,” ungkapnya.

Ke depan, produk kacang sangrai asal Maybrat ini direncanakan akan dipasarkan di supermarket, bandara, dan pusat oleh-oleh di wilayah Papua Barat Daya, Papua, hingga ke luar daerah bahkan luar negeri.

Melkias juga menegaskan bahwa pembangunan rumah produksi kacang sangrai di Kabupaten Maybrat telah dimulai oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Produk Unggulan Pedesaan dan Perdesaan Kemendes PDTT, sebagai langkah konkret memperkuat ekonomi masyarakat kampung berbasis potensi lokal.

Turut hadir dalam kegiatan Trade Expo Indonesia 2025 antara lain Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Sekretaris Menteri Desa, serta para Direktur Jenderal Produk Unggulan Desa dan Daerah Tertinggal.

Selain itu, hadir pula perwakilan Pemerintah Kabupaten Maybrat, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, serta Kepala Kampung Smu yang turut mendampingi pelaku usaha lokal menampilkan produk unggulannya.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Papua Barat Daya, khususnya Kabupaten Maybrat, untuk menunjukkan potensi ekonomi desa di tingkat nasional. Melalui pameran ini, produk Kacang Sangrai Maybrat tidak hanya menjadi ikon kebanggaan daerah, tetapi juga simbol kemandirian dan kreativitas masyarakat kampung dalam membangun ekonomi berkelanjutan;(Roy Iek).